Tanah Warisan 5

Tanah Warisan 5


Lanjutan dari jilid 4

KESEPIAN itu kemudian dipecahkan oleh suara Ki Demang lantang. “Aku percaya kepadanya Temunggul, kepada anak yang terluka itu. Nah, sekarang terserah kepadamu apakah yang akan kau lakukan.”

Beberapa orang terkejut mendengar keputusan yang tiba-tiba itu.

Tanah Warisan 4

Tanah Warisan 4


Lanjutan dari jilid 3

Sementara itu Bramanti telah kembali duduk di bawah pohon sawo. Tangannya masih juga menggenggam rautan bambu. Tetapi matanya tidak menatap kepekerjaannya. Di pandanginya bayang-bayang dedaunan yang disiram oleh sinar matahari di atas tanah yang kering. Bergerak-gerak oleh angin yang lemah.

Tanah Warisan 3

 Lanjutan dari jilid 2


Dengan demikian, maka sejak peristiwa itu Ratri jarang sekali keluar dari rumahnya, apalagi dari halaman. Ia selalu berada di dalam biliknya, atau berjalan-jalan di ruang dalam. Hanya kadang-kadang sekali ia turun ke halaman apabila ia telah menjadi rindu sekali menghirup cahaya matahari yang cerah.