Tanah Warisan 8

 Tanah Warisan 8


Lanjutan dari jilid 7

Di sepanjang jalan, Temunggul masih saja bergulat di dalam angan-angan. Tanpa disadarinya ia telah berdiri di pinggir desa. Namun ia tidak tahu, kemana ia akan pergi.

Sejenak, Temunggul berdiri saja termenung memandangi dedaunan yang hijau

Tanah Warisan 7

Tanah Warisan 7


Lanjutan dari jilid 6

Terbersit sepercik kekecewaan Ki Tambi atas Bramanti yang selama ini dikaguminya. Memang, orang tua itu pun menyadari, tidak ada seorang pun yang sempurna, dalam segala hal. Bramanti yang rendah hati, berperasaan halus yang tidak mendendam meskipun ayahnya telah terbunuh dengan cara yang mengerikan, tetapi ia tidak dapat membuka hatinya untuk menerima kakaknya. Kakak seibu.

Tanah Warisan 6

Tanah Warisan 6


Lanjutan dari jilid 5

DEMIKIANLAH, maka setiap lorong masuk di Kademangan itu telah dijaga oleh tiga atau empat orang. Mereka harus selalu waspada.

Kalau tidak maka hidup mereka sendiri terancam dan Kademangan mereka pun terancam pula.