Aksara Kaganga Rejang

Penulisan Surat Ulu Aksara Kaganga Asli Rejang Lebong




Dalam tradisi kehidupan keseharian suku Rejang Lebong pada zaman dahulu, masyarakat menulis menggunakan aksara Kaganga. Aksara Kaganga ini dikenal dengan nama surat ulu.

Asal mula turunan aksara kaganga adalah turunan dari huruf jawi kuno, turunan dari huruf pallawa, turunan dari huruf brahmi tamil, turunan dari huruf brahmi selatan, turunan dari huruf brahmi.

Aksara kaganga biasanya ditulis pada media bambu pada bagian luar bilahnya. Penulisannya menggunakan bahasa Rejang dan sebagian besar isi suratnya adalah tentang obat tradisional serta mantera - mantera.

Banyak dari lembaran - lembaran surat ulu ini di simpan di museum, dan ada juga beberapa yang dipegang oleh penduduk asli Rejang. Tapi tidak tertutup kemungkinan jika sebagian besar arsip surat ulu ini sudah direbut atau mungkin dimusnahkan oleh penjajah pada saat zaman penjajahan berlangsung.

********************
"Mohon Bantuan dan keikhlasannya untuk tonton sampai selesai dan subscribe channel youtube saya Day-X Studio yah..."
********************




Disaat zaman sekarang ini, penggunaan huruf atau aksara kaganga ini bisa dikatakan sudah tidak digunakan lagi. Kecuali bagi sekolah yang ada di Rejang Lebong masih mengajarkan aksara ini dan dimasukkan ke dalam mata pelajaran muatan lokal.

Pada dasarnya penulisan aksara kaganga ini menggunakan bahasa asli yaitu bahasa Rejang.

Pada postingan kali ini penulis ingin memberikan cantoh cara menulis aksara kaganga Rejang. Untuk memudahkan pemahaman, sebaiknya ditulis dengan menggunakan bahasa Rejang. Namun aksara kaganga ini sangat bisa dibuat menggunakan bahasa Indonesia, terlebih aksara kaganga ini tidak memiliki huruf pasangan seperti aksara Jawa.

Berikut bentuk aksara kaganga :




Catatan : Huruf ngimbang adalah huruf yang pengucapannya menyesuaikan dengan bunyi asli bahasa Rejang.

Misalnya :
Men(d)ei --> yang artinya mandi, pengucapan huruf ( d ) antara ada dan tiada (samar/sengau).
Jadi, pengucapan atau pelafalannya bukan MENEI, atau MENDEI (medok jawa), tapi huruf D nya disamarkan.

Mi-(ngge)-u --->minggeu = minggu

Perubahan Bunyi


Untuk perubahan bunyi pada aksara yang lain tetap sama seperti contoh diatas, hanya mengubah aksaranya saja, sementara posisi tanda baca tetap sama.

Penggunaan bunyi yang berakhiran "eak" atau "ah" hanya berbeda pada penggunaan bahasa, misalnya :
umeak = rumah

Perbedaan perubahan huruf "E" dengan "e" seperti pengucapan misalnya :

Contoh pengucapan "E" :
kEsEt (alas kaki), kadEs, mEja, EmbEr, dll.

Contoh pengucapan "e" :
beli, sepEda, menara, dll

Karena pada aksara kaganga terdapat perubahan tanda bunyi konsonan  misalnya pada Kan, kam, kang, kah (keak), kar, yaitu (N, M, Ng, H, R),  maka, aksara Na, Ma, Nga, Ha, Ra tidak boleh dimatikan

misalnya :
contoh yang salah 1

Pada contoh tersebut bahwa aksara Nga "dipaksa" untuk dimatikan, padahal pada perubahan bunyi sendiri terdapat tanda baca untuk mengubah aksara menjadi berakhiran "ng".








contoh yang salah 2





Contoh penggunaan aksara Kaganga :
Contoh 1.



Uraian :

Penjelasan :
Dioba baso jang

Artinya :
Inilah Bahasa Rejang

Contoh 2.

Uraian :

Penjelasan :
AwiE  pung-(g)-uk    in-(d)-eu  ngen  bulen 

Artinya :
Seperti pungguk rindu dengan bulan


Contoh Naskah Kaganga yang sudah sangat tenar di Indonesia

Bisakah anda membacanya?

Jika anda sudah tahu terjemahannya silahkan tulis di kolom komentar.

Untuk bentuk font pada PC atau laptop silahkan download disini.

Petunjuk keyboard silahkan download disini.

Jika link belum muncul, berarti bisa anda coba dengan menulis beberapa kata di kolom komentar, biasanya akan muncul.

Demikianlah sekilas pembahasan saya mengenai Aksara Kaganga Rejang Lebong. Harapan saya semoga anda dapat mengerti dan memahami serta memaknai bahwa aksara Kaganga adalah salah satu bagian dari kehidupan yang pernah ada yang hampir punah seiring waktu berganti.

Dengan mempelajari aksara kaganga dengan lebih mendalam berarti kita juga ikut dalam menjaga kelestarian budaya daerah.

********************
"Mohon Bantuan dan keikhlasannya untuk tonton sampai selesai dan subscribe channel youtube saya Day-X Studio yah..."
********************


Bukanlah saya merasa lebih berilmu, tetapi ini hanyalah sedikit pengetahuan yang menurut saya mesti dibagikan agar keberadaan dan keberlangsungan aksara kaganga ini terus hidup di dalam kehidupan.

JIka postingan ini bermanfaat bagi anda, jangan lupa untuk membagikan postingan ini dengan teman - teman anda melalui media sosial.

Terima kasih sudah mampir disini, suatu kebanggaan bagi saya untuk dapat memberikan kepuasan kepada anda dari setiap postingan -postingan yang ada di blog ini.

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.


Salam,
Day-X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar